Kamis, 06 September 2012

Regina Pacis

Tangga lapangan upacara SD Regina Pacis = Ceremony field stairs Regina Pacis
TK - SD Regina Pacis = Kindergartner - Elementary Regina Pacis
Gedung SMP Regina Pacis = Junior Highschool Regina Pacis Building
Dalem Kapel Regina Pacis =Inner Chapel Regina Pacis
Patung Tuhan Yesus Regina Pacis - Statue of Lord Jesus Regina Pacis

Kapel Regina Pacis = Regina  Pacis Chapel

Rating Film menurut saya

1. THE RAID: REDEMPTION (2012)
2. Batman  : The Dark Knight Rises (2012)

3. Dead Snow (2008)
4. S.W.A.T (2003)
5. Speed (1993)

Serbuan Maut - "The Raid" Novel Bab 2

Bab 2
--------- Semester Terakir ---------

Pada semester terakirnya sekolah Pencak Silat, masih tetap dengan Rama dan sahabatnya Eko.
Ketika ulangan praktek, Rama dipilih untuk melawan Jared dengan maksimal 2 ronde. Pak Dodo sebagai wasit, memulai prakteknya. Aksi pertamanya adalah, Jared mencoba untuk melakukan serangan kombo bercampuran tendangan dan pukulan ke arah kanannya Rama. Tapi Rama menghindar semuanya langsung bales dengan serangan kembali dengan cara memukul perut Jared. Rama mencoba untuk lompat dan menendang kepala Jared, tapi Jared hanya tergores. Setelah beberapa lama bertarung di ronde 2, Rama mengeluarkan serangan terakir yaitu "Tendangan Harimau", lompat bersama kaki dengan arah menendang dengan gaya harimau Silat ke kepala Jared. Jared terjatuh dan dianggap kalah dan dikurangi nilainya sementara Rama di tambahkan nilainya. Eko melawan Adit, yang kalah Adit. Rudi melawan Samuel, yang menang Samuel. Setelah semua murid sudah dinilai, yang terbagus nilainya adalah masih tetap Rama dan yang terburuk adalah Rudi, karena kurang konsentrasi. Rudi bertemu dengan Pak Dodo di sepanjang jalan halaman sekolah untuk melihat praktekannya Rudi sekali lagi agar nilai Rudi dapat lebih bagus.
Tapi Pak Dodo menolak praktekannya dan menelpon orang tua Rudi yang kekurangan uang, Pak Dodo berkata ke orang tuanya bahwa Rudi tidak akan pernah berhasil di pelajaran Silat tahun ini. Pak Dodo meninggalkan Rudi dan menyarankan dia untuk pulang ke kampungnya. Rudi dengan nangis balik ke kamarnya membawa tali. Rudi mengikat talinya di kayu yang ada sela kecilnya. Dia menggantung diri sendiri demi kemaluan orang tuanya. Eko sedang ditugas untuk membagi surat pembayaran, ketika sampai di kamar Rudi, dia terkejut dan lapor ke Rama. Sehingga berdua panggil ambulans dan juga lapor ke Pak Dodo.
Ke esokan harinya, Pak Dodo membatalkan ulangan keduanya untuk melayat pemakaman Rudi. Pak Dodo sambil menangis minta maaf ke Rudi karena tidak memberikan kesempatan kedua kepada Rudi. Setelah orang tuanya Rudi datang, mereka teriak keras menyalahkan Pak Dodo. Rama membela Pak Dodo agar situasinya semua tenang. Rama mengantar Pak Dodo pulang kerumahnya supaya Pak Dodo tidak merasa bersalah lagi. Setelah nyampai di rumah Pak Dodo, Rama diajar satu teknik untuk menenangkan situasi ketakutan menjadi situasi menyenangkan. Setelah 3 jam diajarkan betul-betul, Rama pulang ke asrama untuk belajar ulangan keduanya. Eko menanyakan, "Ram, Pak Dodo gimana sekarang?". Rama menjawab kalau Pak Dodo baik-baik saja tetapi sedang merasa bersalah atas kematian Rudi. Pada lusa hari, ulangan kedua dimulai sementara Eko tidak hadir pada ulangan keduanya. Rama pura-pura minta izin ke Pak Dodo untuk ke kamar mandi, demi mencari Eko. Sesudah Rama sampai di dapur sekolah, Eko sedang memasak makanan untuk dikasih ke Pak Dodo. Setelah muka Eko berbalik, ternyata itu bukan Eko, itu Rudi. Rama terkejut melihat sosok Rudi. Setelah Rama mengkedipkan matanya, berubah menjadi Eko lagi. Rama membawa Eko secepat-cepatnya ke lapangan untuk menyusul ulangan keduanya. Setelah ulangan selesai, Rama bertanya kepada Pak Dodo, "Pak, kalau ujian terakirnya mendapat nilai jelek, apakah masih bisa dapet pekerjaan?" Pak Dodo membalas "Tergantung, kalau kamu ingin menjadi polisi, nilai Silat mu jelek tapi kepintaran kamu bagus, bisa aja kamu diterima." Rama berpikir kalo temannya Samuel, yang sering mendapat nilai jelek, bisakah dia mendapatkan pekerjaan? Rama ingin mengajar Samuel agar dia dapat pekerjaan dimana pun. Rama berencana untuk mengasih Samuel kertas bocoran, yang berisi teknik-teknik Silat untuk bertarung bila sudah ke ujian terakir semester. Samuel belajar sekerasnya dengan kertas bocorannya untuk bersiap bertarung di ujian terakir. Ketika bulan depan, ujian terakir hampir dekat. Rama dan Eko akan belajar bersama sebelum hari ujian terakir. Pada esok hari... Semua murid sekolah datang ke lapangan praktek. Pak Dodo mengucapkan selamat, dan memulaikan ujiannya. Petarung pertama adalah Eko melawan Jared. Setelah bertarung lama, skor yang ditentukan seri. Petarung kedua adalah Rama melawan Jared (sebagai pertarungan keduanya Jared karena seri). Tentu yang menang Rama, jadi Jared mendapat posisi ranking 2, bila Eko menang di berikutnya, Jared turun di posisi ranking 3 dan Eko naik ke ranking 2. Berikutnya, Eko melawan Joni. Setelah 2 jam pertarungan, Eko menghabisi Joni. Eko naik ke ranking 2 dan Jared turun ke posisi 3. Setelah semua murid telah bertarung, yang terakir adalah Samuel melawan Joni. Samuel menghafalkan teknik yang keluar di kertas bocorannya Rama. Dengan jangka waktu 1 setengah jam pertarungan, Samuel dan Joni seri sehingga diperlukan vote pemenang.
Rama dan Eko tentunya memilih Samuel. Hasil votenya adalah:
Joni : 12
Samuel :16
Jadi Samuel pemenang pertarungan, dan di posisi ranking 4. Setelah hari itu, Pak Dodo membuat acara perpisahan di sekolah. Rama, Eko dan Samuel hadir tepat waktu di halaman sekolah. Rama bertemu dengan Pak Dodo dan bercakap basa-basi. Tapi Pak Dodo menanya, "Gimana rasanya jadi pendekar silat nomer satu di sekolah ini, Ram?" Rama menjawab dengan membilang kalau rasanya dia adalah senang sudah dapat mendalami ilmu Pencak Silat. Setelah berfoto bersama-sama, kertas bocorannya Rama terjatuh dari sakunya Samuel. Pak Dodo mengambil kertas itu dari lantai dan kaget. Pak Dodo memanggil Samuel, dan memukul dia memakai golok replika yang terdapat di patung pendekar silat. Rama menghibur Pak Dodo dan berkata jujur kalau kertasnya adalah buatan Rama. Pak Dodo langsung mengeluarkan air mata dan langsung pergi.
Setelah hari itu, Rama mencari pekerjaan di kantor polisi dekat Jakarta serta Eko mencari pekerjaan di sekolah perguruan Silat. Rama diterima di sebuah markas polisi dan bekerja sebagai polisi bertugas.
Rama mengucapkan kalimat "Selamat tinggal, kawan" yang terakir ke Eko. Lalu mereka berpisah disitu.


Rabu, 05 September 2012

Serbuan Maut - "The Raid" Novel Bab I

                                                                 NOVEL THE RAID
                                                                 "SERBUAN MAUT"
Ditulis oleh Johanes Pramudio Ananto
Dibantu oleh Thomas Dwi Virgiawan
Cerita asli oleh Gareth Evans, direktur film "The Raid: Redemption"

Bab 1
--------- Karena Silat, jadi sombong. ----------


Orang-orang bilang kalau kejahatan yang kejam tidak akan pernah dikalahkan oleh kebaikan
SALAH
Liatlah cerita ini

Ada kisah tentang seorang pelajar silat bernama Rama. Dia baik, pintar dan pelajar yang tekun.
Dia sekolah di sekolah silat di sekitar Jakarta selatan. Pada hari pertama pada semester dua pelajaran Silat dia, ia bertemu dengan teman barunya, Eko, seorang murid pelajar silat juga yang sekamar dengan Rama.
Mereka bertemu di kelas pertamanya, sesudah kenal mereka langsung berbicara seperti sahabat.
Rama bertanya kepada Eko, "Kenapa lu milih pelajaran Silat, Ko?"  Eko menjawab, "Untuk membela diri dari kejahatan." Rama bertanya lagi, "Terus, sesudah ini, lu ingin jadi apa?" Eko bilang, "Jadi guru silat, Ram."
Rama terkejut dan mengajukan cita-citanya sendiri kepada Eko, Rama ingin menjadi seorang polisi yang hebat. Sesudah 35 menit mengobrol, datanglah guru mereka, Pak Udin Dodo, yang akan mengajarkan teknik-teknik bela diri Silat ke murid-murid. Pak Dodo menanyakan kepada kelas, "Apa yang dimaksud Silat, murid-murid?" Semua murid di kelas termasuk Rama dan Eko menjawab, "Pencak artinya unsur seni dan penampilan keindahan gerakan sedangkan Silat artinya inti ajaran bela diri dalam pertarungan."
"Bagus" kata Pak Dodo, "Kalau begitu, kita mulai dengan perkenalan. Nama bapak Pak Udin Dodo, bapak dulu sekolah disini juga dan mendapat beasiswa untuk mengajar Silat disini. Bapak sudah mengajar Silat dalam waktu 5 tahun. Di kelas ini siapa yang paling mengerti ilmu Pencak Silat?"
Ketika Rama ingin menunjuk tangan, ada satu murid yang secara sombong menunjuk tangan lebih dahulu, bernama Jared, murid Silat terkenal di sekolah. Lalu Pak Dodo menanyakan Jared, "Apakah benar kamu yang paling mengerti ilmu Pencak Silat?" Beberapa murid setuju, tetapi Eko tidak. Rama menanya Eko "Kenapa lu gak setuju, Ko?". "Si Jared sombong orangnya, ngapain setuju ama pendekar Silat sombong?"
Rama menyarankan, "Walaupun orang sombong, lu tetep harus hargain. Kayak misalnya lu disetrap di depan kelas, lu maunya gimana? Temen-temen lu ngejek lu, atau milih, lu tetep dihargain ama temen-temen lu?"
Eko bales, "Ah lu juga pasti entar gitu Ram, kalo lu udah lama temenan ama dia." Setelah pelajaran selesai, Pak Dodo mengasihi pelajaran tambahan yaitu "Praktek Silat" di sebuah lapangan yang sudah didirikan pada tahun 1940-an. Rama, Eko, Jared, dan 3 murid lainnya (Rudi, Joni, dan Samuel) menerima tambahannya dan mengikuti Pak Dodo setelah keluar kelas. Di pelajaran "Praktek Silat", disini bener-bener kejam dan bahaya bagi pemula Pencak Silat. Pelajarannya adalah mempraktekan hasil materi Silat yang dipelajari oleh murid kepada murid lainnnya. Sebetulnya ini seperti permainan, karena aturannya cuma saling mempraktek teknik Silat dan bertarung seperti pendekar Silat asli. Karena ke-enam muridnya mundur, Pak Dodo bilang, "Yang mau keluar, mundur, yang mau lanjut, maju ke depan dan pukul kepala saya." Tidak ada yang maju selama 5 menit. Karena Pak Dodo sudah marah - marah berteriak, Rama maju agar ke-lima temannya tidak diteriakin. "Kenapa hanya kamu yang berani maju?" ajukan Pak Dodo kepada Rama. Rama membalas "Karena saya tidak mau kawan-kawan saya yang lemah dimarahin tanpa alasan penting!"
"Kalau begitu, kamu adalah murid yang paling berani saya pernah melihat selama 5 tahun ajaran saya, Ram." dikatakan oleh Pak Dodo. Jared langsung terkejut iri hati ke Rama. Pak Dodo memegang kepala Rama dan bilang "Ajarkan saya untuk mengajar dengan benar, Rama."
"Tidak usah, Pak. Yang dikatakan bapak tadi hanya memberikan kawan ku pelajaran, tapi tidak merubahkan posisi saya di pelajaran ini, Pak. Jadi, saya tetap diajar, dan Bapak tetap mengajar."

Eko langsung gembira karena perbuatan temannya yang berani berkata itu kepada guru galaknya.
Pak Dodo menyuruh Rama untuk kembali ke barisan dan mempanggil Jared kedepan.
"Katanya kamu yang terbaik disini Jared, kamu aja tidak berani untuk berkata seperti Rama! Ayo! Kamu pukul badanku 50 kali, 100 kali kalo diperlukan!" Jared memukul tubuh Pak Dodo selama 60 kali dan sudah lelah untuk melanjutkan pemukulannya, dia terjatuh ke lantai lapangan. Pak Dodo berkata, "Kamu cuma bisa memukul lawan kamu 60 kali? Kalo kau ditengah pertarungan besar bagaimana Jared?!"
"Rama, coba kamu kesini", dibilang Pak Dodo. Pak Dodo menyuruh Rama untuk menendang tubuh Pak Dodo selama 25 kali. Rama menendang tubuh Pak Dodo selama 50 kali, dan tubuh Pak Dodo terlihat lemas dan tidak kuat untuk menahan tendangan Rama lagi. Pak Dodo menyerah, dan mengucap selamat pada Rama. Setelah pelajaran selesai dengan 2 jam, Jared mendatangi Rama dan menjatuhi Rama dengan cara menendang kaki kirinya sehingga kaki kirinya Rama terseleo. Jared berteriak, "Awas lu Ram, lu ga bisa nyuri kehebatan Silat gua, gua udah disini selama 2 tahun! Mana mungkin lu bisa ngejar gua!" Eko dateng untuk membantu Rama berdiri dan berkata "Ga usah sembarangan lu Jar! Lu sendiri aja masih capek mukulin orang 60 kali!" Rama menghibur Eko dan juga Jared, tapi Jared masih tetap musuhan dengan Rama.
Jared langsung menyingkir dan pergi balik ke asrama laki-laki. Eko bawa Rama ke UKS sekolah, disitu ia bertemu perempuan cantik bernama Maria yang merawat kakinya Rama di ruang UKS. Eko sudah mempunya feeling kalau Rama senang dengan tampaknya Maria. Setelah selesai dirawat, Eko langsung bertanya ke Rama kalau Rama sebetulnya suka gak ya sama Maria. Setelah 2 tahun, Rama dan Eko sudah menyelesaikan 3 semester mereka, dan tinggal 1 semester tersisa. Rama mendapat ranking 1 di papan tertulis
Ranking yang tertulis seperti dibawah :

1. Rama
2. Jared
3. Eko
4. Haliad
5. Rudi
6. Samuel
7. Edi
8. Joni
9. Adit
10. Panjul

Rama gembira karena bisa mencapai ranking 1, Jared menyesal selama ini dia males praktek, dan Eko bersyukur bisa ranking 3 dan gembira juga karena sahabatnya mendapat ranking pertama.
Akibat orang sombong ya gitu, seperti yang kena di Jared.